SoftskillTeoriOrganisasiUmum 1
Disusunoleh:
( 1KA23)
1. Abdul
Hafizh ( 10113021 )
2. DiniAyu
Citra Belia ( 12113569 )
3. FendiAjiSaputra ( 13113400 )
4. HisyamHananto ( 14113140 )
5. IkaJatnika Fitriamanah (
14113235 )
6. Nicki
Fatima Novayanti ( 16113412
)
7. WahyuFahmiAzis ( 19113198 )
8. Yudha
Renaldi Pradityo ( 19113536 )
KonflikOrganisasi
Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu
pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya
menjadi tidak berdaya.
Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat
maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok
masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat
itu sendiri.
Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun
sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.
Konflik menurut
Robbin
Konflik organisasi menurut Robbins (1996) adalah suatu proses interaksi yang
terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang
berpengaruh terhadap pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun
pengaruh negatif.
Pandangan ini
dibagi menjadi 3 bagian menurut Robbin yaitu :
1.Pandangan
tradisional
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang
negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini suatu hasil disfungsional
akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan diantara
orang-orang dan kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi
para karyawan tersebut.
2.Pandangan
kepada hubungan manusia.
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu peristiwa
yang wajar terjadi didalam suatu kelompok atau organisasi. Konflik dianggap
sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau
organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat. Oleh karena itu,
konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong
peningkatan kinerja organisasi tersebut.
3.Pandangan
interaksionis.
Pandangan ini menyatakan bahwa mendorong suatu kelompok atau organisasi
terjadinya suatu konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif,
tenang, damai dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan
tidak inovatif. Oleh karena itu, konflik perlu dipertahankan pada tingkat
minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut
tetap semangat dan kreatif.
Jenis – JenisKonflik :
Ada lima jeniskonflikdalamkehidupanorganisasi :
1. Konflikdalamdiriindividu, yang terjadibilaseorangindividumenghadapiketidakpastiantentangpekerjaan yang diaharapkanuntukmelaksanakannya. Bilaberbagaipermintaanpekerjaansalingbertentangan, ataubilaindividudiharapkanuntukmelakukanlebihdarikemampuannya.
Ada lima jeniskonflikdalamkehidupanorganisasi :
1. Konflikdalamdiriindividu, yang terjadibilaseorangindividumenghadapiketidakpastiantentangpekerjaan yang diaharapkanuntukmelaksanakannya. Bilaberbagaipermintaanpekerjaansalingbertentangan, ataubilaindividudiharapkanuntukmelakukanlebihdarikemampuannya.
2. Konflikantarindividudalamorganisasi yang sama, dimanahaliniseringdiakibatkanolehperbedaan–perbedaankepribadian.Konflikiniberasaldariadanyakonflikantarperanan( sepertiantaramanajerdanbawahan ).
3. Konflikantarindividudankelompok, yang berhubungandengancaraindividumenanggapitekananuntukkeseragaman yang dipaksakanolehkelompokkerjamereka. Sebagaicontoh, seorangindividumungkindihukumataudiasingkanolehkelompokkerjanyakarenamelanggarnorma – normakelompok.
4. Konflikantarkelompokdalamorganisasi yang sama, karenaterjadipertentangankepentinganantarkelompok atau antar organisasi.
5. Konflikantarorganisasi, yang timbulsebagaiakibatbentukpersainganekonomidalamsistemperekonomiansuatunegara. Konflikinitelahmengarahkantimbulnyapengembanganprodukbaru, teknologi, danjasa, harga–hargalebihrendah, danpenggunaansumberdayalebihefisien.
Sumber-Sumber
Utama Penyebab Konflik Organisasi
Penyebabterjadinyakonflikdalamorganisasi,
yaitu :
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,
1. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula,
3. Perbedaan kepentingan individu atau kelompok,
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak
dalam masyarakat, dan
5. Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang
lainnya.
Teknik-Teknik
Utama Untuk Memecahkan Konflik Organisasi
Ada beberapa
cara untuk menangani konflik yaitu :
1. Introspeksi
diri,
2. Mengevaluasi
pihak-pihak yang terlibat,
3. Identifikasi
sumber konflik,
Spiegel (1994)
menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik
:
a. Berkompetisi
Tindakan ini
dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan
pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu
membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan
pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah
(win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan
dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan
dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya
(kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.
b. Menghindari
konflik
Tindakan ini
dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi
tersebut secara
fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah
menunda konflik
yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini.
Menghindari
konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan
suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi
jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika
salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang
menyelesaikan persoalan tersebut.
c. Akomodasi
Yaitu jika kita
mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri
agar pihak lain
mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga
sebagai self
sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa
kepentingan
pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak
tersebut.
Pertimbangan
antara kepentingan pribadi dan hubungan baik menjadi hal
yang utama di
sini yaitu :
d. Kompromi
Tindakan ini
dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama
–sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama.
Masing-masing
pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi
menang-menang (win-win solution).
e.
Berkolaborasi
Menciptakan
situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.
Pilihan
tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing
tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan
antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.
TEORI TEORI MOTIVASI
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..
Motivasi
dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik
adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi,
orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan
karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan
seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala
elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi
faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun
kompensasi.
Banyak
teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk
memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan
dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan
teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori
keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.
A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM
MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
•
Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa
memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan
(berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
•
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri danmenyadaripotensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
B. TEORI MOTIVASI HERZBERG
(1966)
Menurut
Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha
mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari
ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan,
kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor
motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk
didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb
(faktor intrinsik).
C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS
McGREGOR
Mengemukakan
dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut
teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a.
karyawan secara inheren
tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan
tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk
mencapai tujuan.
c. Karyawan
akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan
karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras
dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a.
karyawan dapat memandang
kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b.
Orang akan menjalankan
pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c.
Rata rata orang akan
menerima tanggung jawab.
d.
Kemampuan untuk mengambil
keputusan inovatif.
D. TEORI MOTIVASI VROOM
(1964)
Teori
dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat
melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan.
Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga
komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
•
Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E. Achievement TheoryTeori
achievement Mc Clelland (1961),
yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961),
menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
•
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
•
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
•
Need for Power (dorongan untuk mengatur)
F. Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi
ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence),
hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda
dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih
tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk
yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke
situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar