Pada
zaman dahulu, di Kerajaan Indragiri yang berkedudukan di Japura. Kerajaan
Indragiri yang di pimpin oleh seorang Raja yang sangat bijaksana dan adil
bernama Sultan Hasan. Selama masa pemerintahannya, rakyat hidup dengan damai
dan aman. Selain ia seorang Raja yang sangat arif, ia juga mempunyai seorang
Putri yang sangat cantik jelita yang bernama Putri Halimah. Kerena
kecantikannya terkenal sampai keberbagai negeri.
Suatu
hari, datanglah seorang Raja yang bernama Raja Bayang. Ia datang ke Kerajaan
Indragiri di temani oleh ketiga orang saudaranya yang bernama Raja Hijau, Raja
Mestika dan Raja Lahis. Keempat Raja tersebut datang dengan pengawal yang
sangat gagah perkasa.
Kedatang
mereka ke Kerajaan Indragiri membuat kekacauan dan perilakunya sungguh tercela.
Tindakan mereka dan pasukkannya yang bertindak semena-mena membuat rakyat
sangat ketakutan.
Mendengar
keempat Raja tersebut membuat kekacauan dan membuat rakyat resah, Raja Sultan
Hasan sangat sedih dan gelisah. Ia pun segera memanggil seluruh menterinya
untuk bermusyawarah. Raja pun bertanya bagaimana menghadapi Raja Bayang dan
pasukannya tersebut. Semua menteri pun sangat kebingungan. Karena mereka sangat
tangguh dan sudah terbiasa hidup dalam rimba.
Beberapa
hari kemudian, Rombongan Raja Bayang di Japura. Raja Hasan sebenarnya sangat
marah karena, Raja Bayang dan pasukannya sudah membuat kekacauan. Namun, ia
tetap menyambutnya dengan sopan dan tidak menunjukkan kemarahannya.
‘’
Raja Bayang! Apa maksud dari kedatanganmu ke Kerajaanku?’’ Tanya Raja Hasan
tegas.
‘’
Kedatangan ku kesini , tidak lain untuk meminang Putrimu yang sangat cantik!’’
jawab Raja Bayang dengan angkuh.
Raja
Hasan sangat terkejut mendengar jawaban dari Raja Bayang. Pinangan tersebut
langsung di tolak mentah-mentah. Raja Bayang pun sangat marah dengan penolakkan
Raja Hasan. Wajahnya pun berubah menjadi merah terbakar.
‘’
Hei kau Raja Hasan yang sangat bodoh! kau akan menyesal karena sudah menolak
pinanganku!’’ jawab Raja Bayang dan pergi meninggalkan Istana.
Suatu
hari, Raja Bayang kembali dengan pasukannya. Ia pun membawa persenjataan yang
sangat lengkap. Mereka pun segara menyerang Kerajaan Indragiri. Kerajaan
Indragiri diporak-porandakan dalam waktu yang sangat singkat. Raja Hasan pun
mengerahkan seluruh pasukkannya untuk melawan pasukkan dari Raja Bayang. Namun,
mereka tidak mampu menandingi pasukan Raja Bayang yang sangat kuat. Akhirnya,
Raja Hasan dan pasukkannya terpaksa meninggalkan Japura. Dan berembunyi
ketempat yang aman bernama Gaung.
Dalam
persembunyianya tersebut, Raja Hasan dan menteri serta para pasukkanya yang
masih selamat berkumpul dan bermusyawarah untuk merebut kembali Kerajaan
Indragiri dari tangan Raja Bayang.
‘’
Baginda! Prajurit banyak sekali yang tewas di tengah pertarungan. Pasukkan kita
semakin sedikit.’’ Kata seorang Menteri yang menghampiri Raja.
‘’
Kau benar, banyak Prajurit tewas dalam pertempuran! Apa yang haru kita lakukan
sekarang?’’ Tanya Raja gelisah.
‘’
Baginda, Hamba pernah mendengar, ada seorang Pangeran yang sangat baik budi
pekertinya dan kemampuannya sangat tidak di ragukan lagi dalam medan
pertempuran.’’ Jelas seorang menteri.
‘’
Siapa nama Pangeran tersebut?’’ Tanya Raja Hasan dengan penasaran.
‘’
Kami tidak tahu persis siapa namanya. Namun, kami mendengar orang-orang
menyebutnya Pangeran Suta.’’ Jawan Menteri tersebut.
Setelah
berunding. Akhirnya, mereka sepakat untuk mencari Pangeran Suta. Keesokan
harinya. Raja mengutus Datuk Tumenggung, ia pun segera berangkat dengan sebuah
kapal kecil. Berhari-hari berlayar. Akhirnya, Datuk Tumenggung sampai di
perairan Jambi. Ia pun menanyakan keberadaan Pangeran Suta. Ia pun mendapat
informasi bahwa Pangeran Suta berada di Selat Malaka.
Datuk
Tumenggung berkeliling setibanya di Selat Malaka untuk mencari Pangeran Suta.
Suatu hari, ia pun berhasil menemukan Pangeran Suta. Datuk Tumenggung pun
langsung menceritakan kesulitan yang di hadapi Kerajaan Indragiri. Setelah
menjelaskan panjang lebar. Akhirnya, Pangeran Suta bersedia untuk membantu
Kerajaan Indragiri. Mereka pun akhirnya berangkat ke Gaung.
Mereka
pun akhirnya sampai di Gaung. Kedatangan Pangeran Suta, di sambut dengan baik
oleh Raja Hasan. Keesokan harinya, Pangeran Suta mulai menyiapkan alat-alat untuk
berperang. Ia pun melatih Prajurit Indragiri. Pada awalnya Raja Hasan beserta
pasukkanya berkecil hati untuk menerima kekalahan. Namun, kedatangan Pangeran
Suta membuat mereka kembali bersemangat.
Suatu
hari, setelah semua pasukkan siap untuk berperang. Mereka kembali ke Japura
untuk melawan Raja Bayang.
Pertempuran
pun terjadi. Pertempuran berlangsung sampai berhari-hari. Kedua Kerajaan
sama-sama kuat. Namun, Pasukkan Raja Bayang mulai kewalahan. Banyak pasukannya
yang tewas dan luka-luka. Akhirnya, Raja Banyang dan ketiga saudaranya
memutuskan untuk bersembunyi kedalam hutan yang lebat. Namun, pangeran Suta
tetap memerintahkan pasukannya untuk menejar mereka.
Melihat
pasukan dari Raja Hasan terus mengejar. Mereka terus di buru Pangeran Suta.
Akhirnya, mereka kehilangan tenaga. Mereka pun terluka semakin parah.
Keempat
Raja yang sangat sombong tersebut pulang ke negerinya dengan menanggung rasa
malu karena kekalahan. Pangeran Suta kembali ke Japura. Ia pun menemput Raja
Hasan dari Gaung. Raja Hasan sangat berterima kasih, karena Pangeran Suta lah
yang menolongnya dalam kesulitan. Ia pun berniat untuk menikahkan Putrinya
dengan Pangeran Suta.
Mendengar
permintaan tersebut, Pangeran Suta sangat senang. Akhirnya, seluruh rakyat pun
sibuk mempersiapkan pernikahan Pangeran Suta dan Putri Raja Hasan. Mereka sibuk
membersihkan istana. Acara pernikahan pun berlangsung dengan sangat meriah.
Pangeran Suta akhirnya, menjadi Raja Japura. Pangeran Suta dan Putri hidup
sangat bahagia. rakyat pun kembali aman, damai dan makmur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar