SoftskillTeoriOrganisasiUmum 1
Disusunoleh:
( 2KA23)
1. Abdul
Hafizh ( 10113021 )
2. DiniAyu
Citra Belia ( 12113569 )
3. Fendi Aji Saputra ( 13113400 )
4. Hisyam Hananto ( 14113140 )
5. Ika Jatnika Fitriamanah (
14113235 )
6. Nicki
Fatima Novayanti ( 16113412
)
7. WahyuFahmiAzis ( 19113198 )
8. Yudha
Renaldi Pradityo ( 19113536 )
PERUBAHAN DAN
PERKEMBANGAN ORGANISASI
A. FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN ORGANISASI
·
Faktor internal
Yaitu keseluruhan faktor
yang ada di dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Proses kerjasama yang berlangsung dalam organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
Problem yang timbul dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya dan dapat pula
menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan.
Sistem kerjasama yang
terlalu birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak efisien.
Penyebab perubahan berasal dari dalam organisasi
yang bersangkutan dan dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Contoh faktor
internal:
1. Perubahankebijakanlingkungan
2.Perubahantujuan
3.
Perluasanwilayahoperasitujuan
4. Volume
kegiatanbertambahbanyak
5. Sikapdanperilakuparaanggotaorganisasi
·
Faktor eksternal
Yaitu penyebab perubahan
yang berasal dari luar (atau sering disebut lingkungan) organisasi yang
dapat mempengaruhi organisasi dankegiatan organisasi.
Organisaasi bersifat responsive
terhadap perubahan yang trejadi di lingkungannya.
Oleh karena itu,
jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang
kuat dari lingkungannya.Artinya, perubahan yang
besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu.Beberapa penyebab perubahan organisasi
yang termasuk faktor eksternal adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Contoh faktor eksternal:
1. Politik, meliputi
segala sesuatu yang berhubungan dengan pemerintahan
2. Hukum, meliputi
semua ketentuan yang berlaku yang harus ditaati oleh setiap orang baik secara
individu maupun secara kelompok
3. Kebudayaan,
meliputi kebudayaan material dan kebudayaan nonmaterial. Kebudayaan material
mengenal berbagai macam alat dan barang-barang dengan cara kerja mekanis,
elektris, atau elektronis, merupakan faktor yang berpengaruh cukup besar
terhadap kehidupan organisasi.
4. Teknologi,
segenap hasil kemajuan dan teknik perkembangan industri peralatan modern.
Teknologi meliputi tingkat pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang manufaktur, dan fasilitas-fasilitas lain serta mencakup kemampuan
masyarakat untuk mengembangkan dan menerapkannya
5. Sumber alam,
meliputi segenap potensi sumber alam baik di darat, laut maupun udara, berupa
tanah, air, energi, flora, fauna dan lain-lain termasuk pula geografi dan
iklim.
6. Demografi,
meliputi sumber tenaga kerja yang tersedia dalam masyarakat, yang dapat diperinci
menurut jenis kelamin, tingkat umur, jumlah dan bagaimana sistem penyebarannya.
7. Sosiologi, ilmu
tentang kehidupan manusia dalam lingkungan kelompok, atau ilmu tentang
masyarakat.
Perubahan organisasi merupakan perubahan
yang berkaitan dengan pengembangan, perbaikan, maupun penyesuaian yang
meliput istruktur, teknologi, metode kerja maupun system manajemen suatu organisasi.
Suatu organisasi tidak harus melakukan suatu perubahan.Hal
ini merupakan suatu strategi untuk memenuhi beberapa keseluruhan tujuan dari suatu organisasi.
Langkah tersebut terdiri dari:
·
Mengadakan pengkajian
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh dari pada perubahan
yang terjadi diluar organisasi itu mencakup berbagai bidang antara lain: politik, ekonomi,
teknologi, hukum,sosial budaya, dan sebagainya.
·
Mengadakan identifikasi
Yang
perlu di identifikasi adalah dampak perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi .Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
·
Menetapkanperubahan
Sebelum langkah-langkah perubahan diambil,
pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan,
baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
·
Menentukanstrategi
Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pimpinan otganisasi harus segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
·
Melakukanevaluasi
Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau
negative,
perlu dilakukan penilaian.Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh positif terhada organisasi apabila sebaliknya berarti
negative
C. CIRI-CIRI PENGEMBANGAN ORGANISASI
1. Merupakan
strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, yang memiliki
sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat dan akurat tentang permasalahan
yang dihadapi oleh suatu organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6.Berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di
suasana yang utuh.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan efektivitas organisasi.
Apabila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran
pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah mengenal
pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara sederhana
dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang secara terus menerus melakukan
perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan
tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar
mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
D.
METODE PENGEMBANGAN ORGANISASI
Metode
Pengembangan Perilaku :
1.
Jaringan Manajerial (Managerial Grid)
Jaringan manajerial atau kisi manajerial (managerial
grid), disebut juga latiahan jaringan (grid training), adalah suatu metode
pengembangan organisasi yang di dasarkan jaringan manajerial. Teori ini di
pelopori oleh Robert Blake dan Jane Mouton.
Dalam metode ini dikenal dua dimensi dua prilaku
pimpinan, yaitu prilaku pimpinan yang memusatkan perhatian pada produksi, dan
prilaku pimpinan yang memusatkan prilakunya pada orang. Dari segi
intensitasnya, seorang pimpinan mungkin dapat menerapkan sekaligus dua prilaku
tersebut dalam intensitas yang sama atau berbeda.
Kelima gaya kepemimpinan itu dapat di jelaskan dengan mempergunaka gambar
jaringan menajerial di bawah ini. Sumbu X menunjukan prilaku pimpinan yang
memusatka pada orang dan sumbu Y adalah pemimpin yang memusatkan
perhatianya terhadap produksi.
Menurut gambar
tersebut, lima gaya kepemimpinan dalam manajerial grid, adalah sebagai berikut:
1) Grid
1.1 menunjukan prilaku pimpinan dengan perhatian yang
rendah baik tehadap produksi maupun terhadap orang. Pada Grid
ini pimpinan hanya bertindak sebagai perantara, menyalurkan informasi dari atas
kepada bawahan.
2) Grid
9;1 menunjukan prilaku pimpinan dengan perhatian yang tinggi terhadap produksi
dan rendah terhadap orang. Pimpinan hanya mementingkan tingkat produksi dan
kurang memperhatiakan orang-orang yang membantunya. Pada Grid ini pimpinan
bersifat Otoriter.
3) Grid
1.9 menujukan prilaku pimpinan yang rendah perhatianya terhadap hasil produksi
, namu tinggi terhadap orang-orang yang berkerja. Pada Grid ini pimpinan
menciptakan tempat kerja yang penuh persahabatan.
4) Grid
9.9 menunjukan adanya prilaku pimpinan dengan perhatian tinggi terhadam orang
dan pada hasil produksi. Inilah gaya kepemimpinan yang paling efektif.
5) Grid
5.5 menujukan adanya prilaku pimpinan dengan perhatian yang medium baik terhada
orang maupun produksi. Dalam hasil produksi pimpinan tidak mau membua target
yang mungkin sulit di capai.
2.
Latihan Kepekaan
Latihan kepekaan (sensitifity training) merupakan
latihan dengan kelompok. Oleh karena itu metode ini di namakan pula metode
T-groupe (T= Training). Dalam metode ini yang di maksud dengan kepekaan adalah
kepekaan terhadap diri sendiri dan terhadap hubungan diri sendiri dengan orang
lain.
Metode ini
berlandaskan pada anggapan bahwa kesulitan untuk berprestasi di sebabkan oleh
adanya persoalan emosional dari kelompok orang-orang yang harus mencapai
tujuan. Metode ini beranggapan bahwa apabila persoalan emosional itu dapat di
atas maka dengan sendirinya kesulitan untuk beradaptasi dapat di hilangkan.
Oleh karena itu tujuan dari pada latiahan kepekaan
adalah mempertajam daya peka, perasaan(emosi), dan kecepatan reaksi dalam
menghadapi beberapa persoalan. Dalam latihan ini anggota kelompok di beri
movasiuntuk belajar mengenai diri sendiri dalam menghadapi orang lain,
kebutuhan dan sikap mereka sendiri. Sikap ini dapat terungkap melalui dua
jalur, yaitu melalui mereka sendiri terhadap orang lain, dan melalui prilaku
orang lain terhadap diri mereka sendiri.
3.
Pembentukan Tim
Pembentukan Tim (Team Feedback) adalah suatu metode
yang berusaha mengumpulkan data-data dari para anggota organisasi. Data itu
meliputi data-data yang berhubungan dengan tingkah laku,sikap,serta berbagai
perasaan lain yang ada pada diri setiap anggota organisasi. Data-data yang
telah dikumpulkan kemudian di susun dan di kembangan kepada para anggota
organisasi yang telah di survai untuk didiskusikan. Dari hasil diskusi akan di
perpleh umpan balik(feedback) dari para anggota organisasi yang telah di
survey, apakah perlu di adakan perubahan atau tidak.
4. Umpan
Balik Survei
Metode
Pengembangan Ketrampilan dan Sikap :
1.
On The Job Training
Latihan ditempat kerja (on the job training ) ialah
latian kerja ditempat kerja yang sebenarnya. Latian ini melatih anggota
organisasi untuk menjalankan pekerjaan – pekerjaan dengan lebih efisien.
Didalam latian ini instruksi- instruksi diberikan langsung kepada anggota
organisasi ditempat kerjannya, baik yang bersifat kerja sama maupun yang
bersifat perseorangan. Dengan latian ini diharapkan para anggota organisasi
lebih mampu menjalankan dan lebih menguasai pekerjaannya.
Ada beberapa
keuntungan yang diperoleh dalam latihan ditempat kerja ini, antara lain :
1) Sangat
ekonomis Karen para peserta tetap produktif selama mereka mengikuti dan
manjalankan latiahan .
2) Presentasi
anggota organisasi tidak akan berkurang atau hilang. Hal ini sangat berbeda
apabila dibanding dengan latihan yang diadakan diluar tempat kerja.
Latihan yang diluar tempat kerja kan melibatkan sebagian presentasi
hilang apabila peserta latian kembali ke tempat kerjanya masing-masing
2. Job
Instruction Training
Adalah dengan memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan
secara langsung pada pekerjaan dan terutama digunakan untuk melatih para
karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan sekarang. Pada metode ini
didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pekerjaan sesuai
dengan urutannya.
3. Of The
Job Training
Metode off the job adalah pelatihan yang menggunakan
situasi di luar pekerjaan. Dipergunakan apabila banyak pekerja yang harus
dilatih dengan cepat seperti halnya dalam penguasaan pekerjaan, di samping itu
juga apabila pelatihan dalam pekerjaan tidak dapat dlakukan karena sangat
mahal.
1. Lecture
Merupakan metode pelatihan dengan memberikan kuliah atau ceramah dalam rangka penyampaian informasi-informasi yang dibutuhkan petatar Metode ini mengeluarkan biaya yang tidak tinggi, namun kelemahannya adalah peserta kurang partisipasi dan kurang respon.
Merupakan metode pelatihan dengan memberikan kuliah atau ceramah dalam rangka penyampaian informasi-informasi yang dibutuhkan petatar Metode ini mengeluarkan biaya yang tidak tinggi, namun kelemahannya adalah peserta kurang partisipasi dan kurang respon.
2. Video
Presentation
Adalah prestasi yang dilakukan melalui media televisi, film, slides dan sejenisnya serupa dengan bentuk lecture.
Adalah prestasi yang dilakukan melalui media televisi, film, slides dan sejenisnya serupa dengan bentuk lecture.
3. Role Playing
Merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk memainkan berbagai peran orang tertentu dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Teknik ini dapat mengubah sikap peserta, seperti misalnya: menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.
Merupakan suatu permainan peran yang dilakukan oleh peserta untuk memainkan berbagai peran orang tertentu dan diminta untuk menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Teknik ini dapat mengubah sikap peserta, seperti misalnya: menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan individual dan juga dapat mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi.
4. Case Study
Merupakan metode pelatihan dimana para peserta pelatihan dihadapakan pada bberapa kasus tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-masalah tersebut.
Merupakan metode pelatihan dimana para peserta pelatihan dihadapakan pada bberapa kasus tertulis dan diharuskan memecahkan masalah-masalah tersebut.
5. Simulation
Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya, tetapi hanya merupakan tiruan saja dan para pelatihan harus memberikan respon seperti dalam kejadian yang sebenarnya. Jadi simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpai.
Simulasi merupakan suatu situasi atau kejadian yang ditampilkan semirip mungkin dengan situasi yang sebenarnya, tetapi hanya merupakan tiruan saja dan para pelatihan harus memberikan respon seperti dalam kejadian yang sebenarnya. Jadi simulasi merupakan suatu teknik untuk mencontoh semirip mungkin terhadap konsep sebenarnya dari pekerjaan yang akan dijumpai.
6. Self Study
Merupakan teknik yang menggunakan modul-modul tertulis dan kaset-kaset atau video tape rekaman dan para peserta hanya mempelajarinya sendiri. Teknik ini tepat digunakan apabila jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dalam jumlah yang besar, pada karyawan tersebar di berbagai lokasi yang berbeda-beda dan sulit mengumpulkan para karyawan sekaligus untuk bersama-sama mengikuti program pelatihan tertentu.
Merupakan teknik yang menggunakan modul-modul tertulis dan kaset-kaset atau video tape rekaman dan para peserta hanya mempelajarinya sendiri. Teknik ini tepat digunakan apabila jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dalam jumlah yang besar, pada karyawan tersebar di berbagai lokasi yang berbeda-beda dan sulit mengumpulkan para karyawan sekaligus untuk bersama-sama mengikuti program pelatihan tertentu.
7. Programmed
Learning
Dalam metode ini, diberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan dan para peserta pelatihan harus memberikan jawaban yang benar. Metode ini dapat juga melalui komputer yang sudah mempunyai program tersendiri agar para peserta dapat mempelajari dan memperinci selangkah demi selangkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian- setiap langkah. Masing-masing peserta pelatihan dapat menetapkan kecepatan belajarnya
Dalam metode ini, diberikan beberapa pertanyaan-pertanyaan dan para peserta pelatihan harus memberikan jawaban yang benar. Metode ini dapat juga melalui komputer yang sudah mempunyai program tersendiri agar para peserta dapat mempelajari dan memperinci selangkah demi selangkah dengan umpan balik langsung pada penyelesaian- setiap langkah. Masing-masing peserta pelatihan dapat menetapkan kecepatan belajarnya
8. Laboratory
Training
Teknik ini adalah merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Latihan ini bersifat sensivitas, dimana peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Laboratory Training ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.
Teknik ini adalah merupakan suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Latihan ini bersifat sensivitas, dimana peserta menjadi lebih sensitif terhadap perasaan orang lain dan lingkungan. Laboratory Training ini berguna untuk mengembangkan berbagai perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.
4.
Vestibule Training
Merupakan
pelatihan yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus yang terpisah dari tempat
kerja biasa dan disediakan jenis pelaralatan yang sama seprti yang akan
digunakan pada pekerjaan sebenarnya. Latihan ini berguna sebagai pendahuluan
dari latihan kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar